A.
PENDAHULUAN
Pada mulanya penelitian merupakan
penyaluran hasrat keingintahuan manusia terhadap sesuatu. Sesuatu itu adalah
gejala-gejala alam, atau gejala-gejala perilaku manusia, atau gejala-gejala
pemikiran dan kerohanian.[1]
Gejala-gejala itu, secara keseluruhan adalah kehidupan ciptaan tuhan.
Selanjutnya penelitian itu menjadi kegiatan ilmiah, yang memiliki cakupan
tersendiri dan berhubungan dengan kegiatan lainnya.
Penelitian memiliki berbagai
kelengkapan, yang secara garis besar terdiri atas unsur-unsur informasi dan
unsur-unsur subtansi, unsur-unsur informasi dan unsur-unsur metodologi. Penelitian
dilengkapi dengan unsur-unsur informasi tentang sesuatu itu yang
berkeanekaragaman dan hirarkisal, dari yang kongkret sampai yang abstrak, mulai
dari gejala dan fakta sampai konsep, hipotesis, dan teori, bahkan hukum teori
dan dalil. Ia juga dilengkapi dengan berbagai metode pada tiap tahapan
kegiatan, sehingga menjadi cara kerja ilmiah yang memilki tarap ketepatan dan
kecermatan yang tinggi.
Dalam tiga minggu yang lalu sudah kita bahas mengenai apa itu
penelitian ilmiah yang dilihat dari sudut pandang Islam. Dan apa saja
langkah-langkah dalam menyusun karya ilmiah. Penelitian Ilmiah menurut
pandangan Islam adalah suatu cara yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk
mengetahui hasil kebenaran dari sesuatu yang dipertanyakan kebenarannya dengan
cara mencari dalam Alquran dan hadist. Sedangkan langkah-langkah penelitian
ilmiah yaitu meliputi: Penentuan Topik, Pembuatan Judul, pembuatan latar
belakang masalah, merumuskan perumusan masalah dan mengetahui tujuan dan
manfaat kegiatan. Dalam makalah ini akan kita bahas mengenai Unsur-unsur
penelitian yang mencakup apa itu asumsi, hipotesis, teori/ kerangka berfikir,
variabel dan indikator.
B.
UNSUR-UNSUR PENELITIAN
Untuk dapat melakukan penelitian
dengan baik, peneliti perlu memiliki pengetahuan tentang berbagai unsur
penelitian. Unsur-unsur yang menjadi dasar penelitian ilmiah ini adalah :
konsep, proposisi, teori, variabel, hipotesis dan definisi operasional. Hubungan
antara unsur-unsur penelitian ilmiah ini dapat juga disajikan secara skematis
sebagai berikut :[2]
Preposisi dan Teori
Hipotesa
Gambar 1.
Hubungan antara unsur-unsur penelitian
Gambar
1 memperlihatkan proses teoritis dan proses empiris suatu penelitian. Perumusan
konsep, penyusunan proposisi dan teori, identifikasi variabel dan perumusan
hipothesis merupakan proses teoritis dalam suatu penelitian ilmiah. Perumusan
definisi operasional, pengumpulan data, perumusan dan pengujian hipothesis
statistik merupakan proses empiris.
1.
Konsep
Secara umum dapat dikatakan bahwa konsep adalah
mengungkapkan pentingnya suatu fenomena.[3]
Atau kami dapat menyimpulkannya, konsep adalah yang menjadi sesuatu ada. Konsep
dibangun dari definisi. Definisi adalah sistem terminologi seperti kalimat, simbol,
atau rumusan yang menunjukkan fenomena tersebut.
Ciri dasar dari konsep adalah sebagai berikut:
a.
konsep dikemukakan dengan dalam bahasa yang
netral, teknis seperti simbol matematis. Ini dimaksudkan agar bagi orang lain
yang membaca juga memiliki persepsi yang sama dengan maksud dari konsep
tersebut.
b.
Konsep bersifat abstrak karena konsep itu
komponen dari teknik berpikir atau berfilsafat. Konsep itu sendiri bersifat
immateri, yakni sesuatu yang tersusun di mindset.
2.
Variabel
Variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya.[4]
Sedangkan pengertian Variabel
menurut para ahli adalah:[5]
a.
Hatch
dan Farhady (1981) variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek
yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek
dengan objek yang lain.
b.
Kerlinger
(1973) variabel adalah kontruk atau
sifat yang akan dipelajari.
c.
Kidder
(1981) variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik
kesimpulan darinya
d.
Bisma
Murti (1996) variabel didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi
nilai. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif dan kuantitatif.
e.
Sudigdo
Sastro Asmoro, Variabel merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah
dari satu subyek ke subyek lainnya.
f.
Dr.
Ahmat Watik Praktiknya (2007) mengungkapkan variabel sebagai konsep yang
mempunyai variabilitas. Sedangkan konsep adalah suatu fenomena tertentu.
g.
Dr.
Soekidjo Notoatmojo (2002) berpendapat variabel mengandung pengertian ukuran
atau cirri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain.
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep
pengertian tertentu.
Berdasarkan
pengertian-pengertian diatas, maka dapat di rumuskan definisi variabel
penelitian adalah “ suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan”.
Adapun
kegunaan variabel dalam penelitian antara lain:
1)
untuk
mempersiapkan alat dan metode
pengumpulan data
2)
untuk
mempersiapkan metode analisis/ pengolahan data
3)
untuk
pengujian Hipotesis
3.
Hipotesa
Tidak semua jenis penelitian mempunyai
hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang selanjutnya diuji
kebenarannya sesuai dengan model dan analisis yang cocok. Hipotesis penelitian
dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas
masalah yang dirumuskan.
Hipotesis merupakan jawaban
sementara atas pertanyaan penelitian yang diajukan terhadap masalah yang telah
dirumuskan.[6] Dalam penelitian yang diarahkan pada pengujian hipotesis dituntut
adanya kejelasan peubah dan hubungan antara peubah yang akan diuji. Kejelasan
peubah antara lain, tentang dimensi-dimensi peubah yang sangat spesifik. Adapun
tentang kejelasan hubungan antar peubah, meliputi tipe hubungan asimetrik yang
lebih sering digunakan dalam penelitian, hubungan simetrik, dan hubungan timbal
balik.
Secara prosedur hipotesis penelitian
diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian
adalah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian
pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
Secara garis besar ada dua jenis
hipotesis didasarkan pada tingkat abstraksi dan bentuknya.[7]
Menurut
tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi:
a.
Hipotesis
yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris.
b.
Hipotesis
yang berkenaan dengan model ideal.
c.
Hipotesis
yang digunakan untuk mencari hubungan antar variabel.
Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga:
a.
Hipotesis
penelitian
b.
Hipotesis
operasional
c.
Hipotesis
statistik
Ciri-ciri
hipotesis yang baik menurut Donald Ary, et al. (dalam Arief Furchan,
1982: 126-129 dan Yatim Riyanto, 1996: 16) sebagai berikut :
1)
Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2)
Hipotesis harus menyatakan hubungan yang
diharapkan ada di antara variabel-variabel.
3)
Hipotesis harus dapat diuju.
4)
Hipotesis hendaknya konsisten.
5)
Hipotesis hendaknya sesederhana dan seringkas
mungkin.
Ada beberapa yang harus dilakukan dalam Pengujian
Hipotesis antara lain sebagai berikut:
1)
Menarik kesimpulan tentang konsekuensi yang
akan dapat diamati bila hipotesis tersebut benar.
2)
Memilih metode penelitian yang akan
memungkinkan pengamatan, eksperimentasi, atau prosedur lain yang diperlukan
untuk menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak.
3)
Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data
yang dapat dianalisis untuk menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh
data atau tidak.
4.
Kerangka Teori
Berteori adalah aktivitas untuk mengembangkan
ide yang dapat menerangkan mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi.[8]
Menurut Kerlinger 1973, teori adalah sekumpulan konsep, definisi, dan proposisi
yang saling terkait yang menghadirkan suatu tinjauan secara sistematis atas
fenomena yang ada dengan menunjukkan secara spesifik hubungan-hubungan antara
variabel yang terkait dalam fenomena tersebut. Menurut Gibs, teori adalah suatu
kumpulan statemen yang mempunyai kaitan logis. Menurut Hage, teori tidak hanya
mengandung konsep dan statement, tetapi teori juga definisi. Dari kesimpulan
diatas esensi teori harus mencangkup:
1)
Konsep, definisi dan proposisi.
2)
Hubungan logis antara konsep-konsep definisi
dan proposisi.
3)
Hubungan-hubungan tersebut mencerminkan
fenomenal sosial.
4)
Teori digunakan untuk eksplanasi dan prediksi.
Suatu
teori dapat diterima jika memiliki 2 aspek:
1)
Ideal
Kriteria ideal:
a)
Sekumpulan ide yang dikemukakan mempunyai
hubungan logis dan konsisten. Contoh: mendung pertanda hujan akan turun.
b)
Sekumpulan ide-ide yang dikemukakan harus
mencakup seluruh variabel yang diperlukan untuk menerangkan fenomena yang
dihadapi. Contoh: mengeksplanasi turunnya hujan.
c)
Sekumpulan ide-ide tersebut mengandung
proposisi-proposisi di mana ide yang satu dengan yang lainnya tidak tumpang
tindih. Contoh : pemahaman takdir asy’ariyah dan jabariyah yang memiliki
konsep-konsep tersendiri, akan tetapi ide yang hakiki hanya milik Allah SWT.
d)
Sekumpulan ide-ide tersebut dapat di test
secara empiris. Contoh : ide-ide yang menyatakan bahwa bumi itu bulat, dapat di
test secara empiris. Perbedaan siang dan malam, perbedaan musim, perbedaan
waktu, dan lain-lain.
2)
Pragmatis
Melalui
prospektif pragmatis ide-ide dikatakan sebagai teori jika ide-ide itu memiliki:
a)
Asumsi dan paradigma. Contoh: matahari sebagai
pusat tata surya, adanya kalenderisasi tahunan.
b)
Kerangka pikir yang mengidentifikasikan
aspek-aspek kehidupan sosial yang akan diuji secara empiris. Contoh: komunitas
gepeng kebanyakan yang urbanisasi diuji dengan diadakannya densus.
c)
Konsep-konsep yakni simbol sebagai wujud suatu
ide. Contoh: memotong pita simbol peresmian sesuatu.
3)
Fungsi teori:
a)
Untuk sistematis pengetahuan. Contoh: bernafas
dan cara yang sistematis.
b)
Untuk eksplanasi dan prediksi. Contoh:
observasi tsunami dan satelit amerika yang ingin menabrak bumi.
c)
Untuk mengembang hipotesa.
5.
Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang sifat dari
realita yang dapat diuji kebenarannya. Hipotesa adalah proposisi yang
dirumuskan untuk pengujian empiris. Dalil (hukum) adalah jenis proposisi yang
mempunyai jangkauan (scope) yang
lebih luas dan telah mendapatkan banyak dukungan empiris.
Proposisi adalah suatu pernyataan yang memiliki
2 konsep atau lebih. contoh dari proposisi adalah pernyataan seorang yang akan
membeli mobil. Dia memiliki 2 konsep yakni mobil baru dengan harganya masih
tinggi tetapi kualitasnya memuaskan dan mobil bekas yang harganya relatif
terjangkau akan tetapi kualitasnya kurang memuaskan.
6.
Definisi
Operasional
Salah satu unsur yang membantu komunikasi antar
penelitian adalah definisi operasional, yaitu merupakan petunjuk tentang
bagaimana suatu variabel diukur. Dengan membaca definisi operasional dalam
suatu penelitian, seorang peneliti akan mengetahui pengukuran suatu variabel,
sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut.
C.
KESIMPULAN
Beberapa hari yang lalu telah dipelajari apa
itu penelitian, jenis penelitian, bagaimana langkah penelitian dan seperti apa
metode penelitian itu. Dalam makalah diatas telah dibahas apa saja unsur-unsur
penelitian itu. Unsur-unsur penelitian merupakan hal yang ada didalam
penelitian. Dapat disimpulkan bahwa unsur penelitian terbagi menjadi 6 macam,
antara lain sebagai berikut:
1.
Konsep yaitu mengungkapkan pentingnya suatu
fenomena.
2.
Proposisi yaitu pernyataan tentang sifat dari
realita yang dapat diuji kebenarannya
3.
Kerangka Teori yaitu suatu hal untuk
mengembangkan ide yang dapat menerangkan mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi
4.
Variabel yaitu suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan
5.
Hipotesis yaitu jawaban
sementara atas pertanyaan penelitian yang diajukan terhadap masalah yang telah
dirumuskan
6.
Definisi Operasional yaitu petunjuk tentang
bagaimana suatu variabel diukur.
DAFTAR PUSTAKA
Bisri, Cik Hasan. Penuntun Penulisan Rencana Penelitian dan
Penulisan Skripsi bidang Ilmu Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2003.
zambroni, Zamrono DR. Pengantar pengembangan teori islam.
Jakarta: Tiara Wacana. 2005.
Rakim. Pengertian Variabel dan Hipotesis Penlitian. Dalam http://rakim-ypk.blogspot.com/2008/06/Pengertian-Variabel.html.
Sugiono. Statistik untuk
Penelitian. Jakarta: Alfabeta. 2007.
http://metpelumm2012.blogspot.com/2012/04/unsur-unsur-penelitian-ilmiah.html
[1]
Cik Hasan Bisri, Penuntun Penulisan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi
bidang Ilmu Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hlm 1.
[2]
http://metpelumm2012.blogspot.com/2012/04/unsur-unsur-penelitian-ilmiah.html
[3] Zamrono DR,
zambroni, Pengantar pengembangan teori islam, (Jakarta: Tiara Wacana,
2005), 95.
[4] Sugiono, Statistik
untuk Penelitian, (Jakarta: Alfabeta, 2007) hlm
[5] Ibid, Rakim.
[6] Ibid, hlm 56.
[7] Rakim, Pengertian
Variabel dan Hipotesis Penlitian,
http://rakim-ypk.blogspot.com/2008/06/Pengertian-Variabel.html. (diakses
Oktober, 10-2011-12.00 wib).
[8] Ibid,.
Zamrono. 1-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar