Selasa, 15 November 2016

UNSUR-UNSUR PENELITIAN



A.    PENDAHULUAN
Pada mulanya penelitian merupakan penyaluran hasrat keingintahuan manusia terhadap sesuatu. Sesuatu itu adalah gejala-gejala alam, atau gejala-gejala perilaku manusia, atau gejala-gejala pemikiran dan kerohanian.[1] Gejala-gejala itu, secara keseluruhan adalah kehidupan ciptaan tuhan. Selanjutnya penelitian itu menjadi kegiatan ilmiah, yang memiliki cakupan tersendiri dan berhubungan dengan kegiatan lainnya.
Penelitian memiliki berbagai kelengkapan, yang secara garis besar terdiri atas unsur-unsur informasi dan unsur-unsur subtansi, unsur-unsur informasi dan unsur-unsur metodologi. Penelitian dilengkapi dengan unsur-unsur informasi tentang sesuatu itu yang berkeanekaragaman dan hirarkisal, dari yang kongkret sampai yang abstrak, mulai dari gejala dan fakta sampai konsep, hipotesis, dan teori, bahkan hukum teori dan dalil. Ia juga dilengkapi dengan berbagai metode pada tiap tahapan kegiatan, sehingga menjadi cara kerja ilmiah yang memilki tarap ketepatan dan kecermatan yang tinggi.
Dalam tiga minggu yang lalu sudah kita bahas mengenai apa itu penelitian ilmiah yang dilihat dari sudut pandang Islam. Dan apa saja langkah-langkah dalam menyusun karya ilmiah. Penelitian Ilmiah menurut pandangan Islam adalah suatu cara yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk mengetahui hasil kebenaran dari sesuatu yang dipertanyakan kebenarannya dengan cara mencari dalam Alquran dan hadist. Sedangkan langkah-langkah penelitian ilmiah yaitu meliputi: Penentuan Topik, Pembuatan Judul, pembuatan latar belakang masalah, merumuskan perumusan masalah dan mengetahui tujuan dan manfaat kegiatan. Dalam makalah ini akan kita bahas mengenai Unsur-unsur penelitian yang mencakup apa itu asumsi, hipotesis, teori/ kerangka berfikir, variabel dan indikator.


B.     UNSUR-UNSUR PENELITIAN
Untuk dapat melakukan penelitian dengan baik, peneliti perlu memiliki pengetahuan tentang berbagai unsur penelitian. Unsur-unsur yang menjadi dasar penelitian ilmiah ini adalah : konsep, proposisi, teori, variabel, hipotesis dan definisi operasional. Hubungan antara unsur-unsur penelitian ilmiah ini dapat juga disajikan secara skematis sebagai berikut :[2]
Oval: KONSEPOval: KONSEPPreposisi dan Teori













 





Oval: VARIABEL Oval: VARIABEL     Hipotesa






















Oval: DEFINISI OPERASIONAL


Oval: DEFINISI OPERASIONAL




 









Gambar 1. Hubungan antara unsur-unsur penelitian
Gambar 1 memperlihatkan proses teoritis dan proses empiris suatu penelitian. Perumusan konsep, penyusunan proposisi dan teori, identifikasi variabel dan perumusan hipothesis merupakan proses teoritis dalam suatu penelitian ilmiah. Perumusan definisi operasional, pengumpulan data, perumusan dan pengujian hipothesis statistik merupakan proses empiris.

1.      Konsep
Secara umum dapat dikatakan bahwa konsep adalah mengungkapkan pentingnya suatu fenomena.[3] Atau kami dapat menyimpulkannya, konsep adalah yang menjadi sesuatu ada. Konsep dibangun dari definisi. Definisi adalah sistem terminologi seperti kalimat, simbol, atau rumusan yang menunjukkan fenomena tersebut.
Ciri dasar dari konsep adalah sebagai berikut:
a.       konsep dikemukakan dengan dalam bahasa yang netral, teknis seperti simbol matematis. Ini dimaksudkan agar bagi orang lain yang membaca juga memiliki persepsi yang sama dengan maksud dari konsep tersebut.
b.      Konsep bersifat abstrak karena konsep itu komponen dari teknik berpikir atau berfilsafat. Konsep itu sendiri bersifat immateri, yakni sesuatu yang tersusun di mindset.
2.    Variabel
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.[4]
Sedangkan pengertian Variabel menurut para ahli adalah:[5]
a.       Hatch dan Farhady (1981) variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
b.      Kerlinger (1973)  variabel adalah kontruk atau sifat yang akan dipelajari.
c.       Kidder (1981) variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya
d.      Bisma Murti (1996) variabel didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif dan kuantitatif.
e.       Sudigdo Sastro Asmoro, Variabel merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek lainnya.
f.       Dr. Ahmat Watik Praktiknya (2007) mengungkapkan variabel sebagai konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan konsep adalah suatu fenomena tertentu.
g.      Dr. Soekidjo Notoatmojo (2002) berpendapat variabel mengandung pengertian ukuran atau cirri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda  dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain. Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat di rumuskan definisi variabel penelitian adalah “ suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”.
Adapun kegunaan variabel dalam penelitian antara lain:
1)      untuk mempersiapkan alat  dan metode pengumpulan data
2)      untuk mempersiapkan metode analisis/ pengolahan data
3)      untuk pengujian Hipotesis
3.    Hipotesa
Tidak semua jenis penelitian mempunyai hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang selanjutnya diuji kebenarannya sesuai dengan model dan analisis yang cocok. Hipotesis penelitian dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang diajukan terhadap masalah yang telah dirumuskan.[6] Dalam penelitian yang diarahkan pada pengujian hipotesis dituntut adanya kejelasan peubah dan hubungan antara peubah yang akan diuji. Kejelasan peubah antara lain, tentang dimensi-dimensi peubah yang sangat spesifik. Adapun tentang kejelasan hubungan antar peubah, meliputi tipe hubungan asimetrik yang lebih sering digunakan dalam penelitian, hubungan simetrik, dan hubungan timbal balik.
Secara prosedur hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
Secara garis besar ada dua jenis hipotesis didasarkan pada tingkat abstraksi dan bentuknya.[7]
Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi:
a.       Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris.
b.      Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal.
c.       Hipotesis yang digunakan untuk mencari hubungan antar variabel.
Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga:
a.       Hipotesis penelitian
b.      Hipotesis operasional
c.       Hipotesis statistik
Ciri-ciri hipotesis yang baik menurut Donald Ary, et al. (dalam Arief Furchan, 1982: 126-129 dan Yatim Riyanto, 1996: 16) sebagai berikut :
1)      Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2)      Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel.
3)      Hipotesis harus dapat diuju.
4)      Hipotesis hendaknya konsisten.
5)      Hipotesis hendaknya sesederhana dan seringkas mungkin.
Ada beberapa yang harus dilakukan dalam Pengujian Hipotesis antara lain sebagai berikut:
1)      Menarik kesimpulan tentang konsekuensi yang akan dapat diamati bila hipotesis tersebut benar.
2)      Memilih metode penelitian yang akan memungkinkan pengamatan, eksperimentasi, atau prosedur lain yang diperlukan untuk menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak.
3)      Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh data atau tidak.
4.    Kerangka Teori
Berteori adalah aktivitas untuk mengembangkan ide yang dapat menerangkan mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi.[8] Menurut Kerlinger 1973, teori adalah sekumpulan konsep, definisi, dan proposisi yang saling terkait yang menghadirkan suatu tinjauan secara sistematis atas fenomena yang ada dengan menunjukkan secara spesifik hubungan-hubungan antara variabel yang terkait dalam fenomena tersebut. Menurut Gibs, teori adalah suatu kumpulan statemen yang mempunyai kaitan logis. Menurut Hage, teori tidak hanya mengandung konsep dan statement, tetapi teori juga definisi. Dari kesimpulan diatas esensi teori harus mencangkup:
1)      Konsep, definisi dan proposisi.
2)      Hubungan logis antara konsep-konsep definisi dan proposisi.
3)      Hubungan-hubungan tersebut mencerminkan fenomenal sosial.
4)      Teori digunakan untuk eksplanasi dan prediksi.
Suatu teori dapat diterima jika memiliki 2 aspek:
1)      Ideal
Kriteria ideal:
a)      Sekumpulan ide yang dikemukakan mempunyai hubungan logis dan konsisten. Contoh: mendung pertanda hujan akan turun.
b)      Sekumpulan ide-ide yang dikemukakan harus mencakup seluruh variabel yang diperlukan untuk menerangkan fenomena yang dihadapi. Contoh: mengeksplanasi turunnya hujan.
c)      Sekumpulan ide-ide tersebut mengandung proposisi-proposisi di mana ide yang satu dengan yang lainnya tidak tumpang tindih. Contoh : pemahaman takdir asy’ariyah dan jabariyah yang memiliki konsep-konsep tersendiri, akan tetapi ide yang hakiki hanya milik Allah SWT.
d)     Sekumpulan ide-ide tersebut dapat di test secara empiris. Contoh : ide-ide yang menyatakan bahwa bumi itu bulat, dapat di test secara empiris. Perbedaan siang dan malam, perbedaan musim, perbedaan waktu, dan lain-lain.
2)      Pragmatis
Melalui prospektif pragmatis ide-ide dikatakan sebagai teori jika ide-ide itu memiliki:
a)      Asumsi dan paradigma. Contoh: matahari sebagai pusat tata surya, adanya kalenderisasi tahunan.
b)      Kerangka pikir yang mengidentifikasikan aspek-aspek kehidupan sosial yang akan diuji secara empiris. Contoh: komunitas gepeng kebanyakan yang urbanisasi diuji dengan diadakannya densus.
c)      Konsep-konsep yakni simbol sebagai wujud suatu ide. Contoh: memotong pita simbol peresmian sesuatu.
3)      Fungsi teori:
a)      Untuk sistematis pengetahuan. Contoh: bernafas dan cara yang sistematis.
b)      Untuk eksplanasi dan prediksi. Contoh: observasi tsunami dan satelit amerika yang ingin menabrak bumi.
c)      Untuk mengembang hipotesa.
5.    Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang sifat dari realita yang dapat diuji kebenarannya. Hipotesa adalah proposisi yang dirumuskan untuk pengujian empiris. Dalil (hukum) adalah jenis proposisi yang mempunyai jangkauan (scope) yang lebih luas dan telah mendapatkan banyak dukungan empiris.
Proposisi adalah suatu pernyataan yang memiliki 2 konsep atau lebih. contoh dari proposisi adalah pernyataan seorang yang akan membeli mobil. Dia memiliki 2 konsep yakni mobil baru dengan harganya masih tinggi tetapi kualitasnya memuaskan dan mobil bekas yang harganya relatif terjangkau akan tetapi kualitasnya kurang memuaskan.
6.    Definisi Operasional
Salah satu unsur yang membantu komunikasi antar penelitian adalah definisi operasional, yaitu merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. Dengan membaca definisi operasional dalam suatu penelitian, seorang peneliti akan mengetahui pengukuran suatu variabel, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut.










C.    KESIMPULAN
Beberapa hari yang lalu telah dipelajari apa itu penelitian, jenis penelitian, bagaimana langkah penelitian dan seperti apa metode penelitian itu. Dalam makalah diatas telah dibahas apa saja unsur-unsur penelitian itu. Unsur-unsur penelitian merupakan hal yang ada didalam penelitian. Dapat disimpulkan bahwa unsur penelitian terbagi menjadi 6 macam, antara lain sebagai berikut:
1.      Konsep yaitu mengungkapkan pentingnya suatu fenomena.
2.      Proposisi yaitu pernyataan tentang sifat dari realita yang dapat diuji kebenarannya
3.      Kerangka Teori yaitu suatu hal untuk mengembangkan ide yang dapat menerangkan mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi
4.      Variabel yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan
5.      Hipotesis yaitu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang diajukan terhadap masalah yang telah dirumuskan
6.      Definisi Operasional yaitu petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur.











DAFTAR PUSTAKA

Bisri, Cik Hasan. Penuntun Penulisan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi bidang Ilmu Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003.
zambroni, Zamrono DR. Pengantar pengembangan teori islam. Jakarta: Tiara Wacana. 2005.
Rakim. Pengertian Variabel dan Hipotesis Penlitian. Dalam http://rakim-ypk.blogspot.com/2008/06/Pengertian-Variabel.html.
Sugiono. Statistik untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta. 2007.
http://metpelumm2012.blogspot.com/2012/04/unsur-unsur-penelitian-ilmiah.html



[1] Cik Hasan Bisri, Penuntun Penulisan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi bidang Ilmu Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hlm 1.
[2] http://metpelumm2012.blogspot.com/2012/04/unsur-unsur-penelitian-ilmiah.html
[3] Zamrono DR, zambroni, Pengantar pengembangan teori islam, (Jakarta: Tiara Wacana, 2005), 95.
[4] Sugiono, Statistik untuk Penelitian, (Jakarta: Alfabeta, 2007) hlm
[5] Ibid, Rakim.
[6] Ibid, hlm 56.
[7] Rakim, Pengertian Variabel dan Hipotesis Penlitian, http://rakim-ypk.blogspot.com/2008/06/Pengertian-Variabel.html. (diakses Oktober, 10-2011-12.00 wib).
[8] Ibid,. Zamrono. 1-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar